Santri adalah
sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan Ilmu Agama Islam di
suatu tempat yang dinamakan Pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut
hingga pendidikannya selesai yaitu menguasai ilmu-ilmu agama yang diajarkan
dipesantren tersebut. Menurut bahasa, istilah santri berasal dari bahasa Sanskerta, shastri yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan. Ada pula yang mengatakan berasal dari
kata cantrik yang berarti para pembantu begawan atau resi, seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan
oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang
mengabdi di Pondok Pesantren, sebagai konsekuensinya ketua Pondok
Pesantren memberikan tunjangan kepada
santri tersebut. Santri
dipandu oleh seorang atau beberapa orang Kyai untuk mengembangkan keilmuannya
sehingga santri berhak mendapatkan sanad dari kyai-kyai tersebut.
Kata Pahlawan berasal dari bahasa Sanskerta: phala-wan yang berarti orang yang dari dirinya
menghasilkan buah (phala) yang berkualitas bagi bangsa, negara, dan
agama. Sehingga orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya
dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani.
Santri Pahlawan adalah santri yang mau
berjuang untuk menegakkan syariat Allah dengan kemampuan keilmuan yang
dimilikinya, setelah para santri dididik dan dibekali ilmu pengetahuan agama
yang memadai di pesantren dan madrasah, tibalah saatnya para santri untuk
kembali kemasyarakat untuk berjuang.
Santri selalu menjadi idola di
masyarakat, karena santri dianggap manusia dengan perangai dan akhlak mulia,
ini yang harus santri jaga, karena kepercayaan masyarakat inilah yang dijadikan
modal untuk terjun dan berjuang ditengah-tengah masyarakat. Saking percayanya
masyarakat pada santri masyarakat selalu minta pertimbangan santri ada berbagai
hal, walaupun itu bukan bagian dari keahlian santri tersebut, misalnya
mengobati anak yang sakit.
Santri harus berani menyuarakan
kebenaran, walaupun itu pahit dirasakan, perjuangan santri memang tidak mudah,
apalagi di era globalisasi seperti ini arus informasi yang sedemikian dasyat
sangat sulit dibendung, hal ini megakibatkan hal-hal yang tidak sesuai dengan
tuntunan agama dan negara masuk begitu saja dan mudah sekali di akses, dititik
inilah santri di tuntut untuk menanamkan nilai-nilai iman dan ketaqwaan di
masyarakat, sehingga masyarakat mengerti mana yang layak di nikmati maupun mana
yang harus dilempar ketempat sampah.
Santri dituntut mampu menjadi pemimpin
di masyarakat, karena kenyataannya santri selalu di pilih masyarakat untuk
menjadi pemimpin, karena dengan dipimpin santri mereka merasa nyaman dan
tenang. Karena jiwa santri adalah pelindung dan pengayom.
Santri adalah penerus perjuangan para
kyai, peran santri disini adalah melanjutkan peran kyai dimasa depan, karena
pada dasarnya para santri adalah kader para kyai atau kyai masa depan. Maka
dari itu santri harus tetap istiqomah dalam perjuangannya. Dalam tatanan
kehidupan santri adalah ujung tombak perjuangan penyebaran Islam dan ajarannya,
sehingga Islam tidak hanya dianggap agama yang hanya dipeluk dan jadi label KTP
tapi juga dilaksanakan atau diamalkan ajarannya.
Santri selalu identik dengan penghuni
tempat ibadah (Masjid/Mushalla), bukan angkruk atau tempat nongkrong
diwarung-warung kopi, Santri adalah pemakmur Masjid/Mushalla dengan
kegiatan-kegiatan keagamaan, seperti Berjanjen/Sholawatan, Pengajian, Yasinan,
tadarusan dan sebagainya.
Santri Madrasah Manabiul Falah adalah
pahlawan bagi masyarakatnya, tugas kalian adalah meneruskan perjuangan para
guru/kyai kalian, ilmu-ilmu guru kalian yang telah sampai ke kalian tidak
sepatutnya kalau hanya untuk pengetahuan pribadi, tapi harus di sebarkan
dimasyarakat, diamalkan dan dipedomani, sehingga kalian menjadi santri sesuai
harapan masyarakat, santri yang mampu menjadi setetes air yang bisa menghapus
dahaga, santri yang menjadi sepotong roti yang mengahapus lapar, Santri yang
menjadi idola masyarakat, santri yang dihormati dan mempunyai nama harum.
Santri Madrasah Manabiul Falah ini yang
bisa saya berikan semoga kalian menjadi santri yang bisa berbuat banyak
dimasyarakat kalian, inilah saatnya kalian menunjukkan jatidiri kalian, jadikan
masyarakat berpositif thinking kepada
kalian, khususnya almamater kalian Madrasah Manabiul Falah, sehingga kalian
menjadikan kami bangga atas kalian.
*Sebuah coretan dari Aby
Firda untuk anak-anakku jin-jat 2015.
No comments:
Post a Comment